MAKALAH AKUNTANSI KOMPARATIF 2 NEGARA [ INGGRIS & BELANDA] | COMPARATIVE ACCOUNTING IN 2 COUNTRIES [UNITED KINGDOM & NETHERLANDS]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Teori
akuntansi melalui penerbitan standar memberikan arahan dan bimbingan tentang
bagaimana bisnis perusahaan bisa mencapai tujuan yang tepat baik pencatatan,
transparansi, keseragaman, komparatif dan meningkatkan kepercayaan publik dalam
pelaporan keuangan (Van tendeloo &
Vanstraelen, 2005). Sehingga kegagalan pada bagian perusahaan untuk
menerapkan persyaratan standar akuntansi akan menghasilkan inkonsistensi,
kurangnya akuntabilitas dan transparansi, distorsi dalam laporan keuangan, yang
pada gilirannya untuk pelaporan keuangan yang buruk praktek dan penyebaran
informasi akuntansi yang bernilai kurang baik dan tepat untuk kelompok tertentu dari pengguna.
Glautier &
Underdown (2001) menyebutkan bahwa kebutuhan untuk
pengenaan standar muncul karena kurangnya keseragaman yang ada di mana laba
periodik diukur dan posisi keuangan suatu perusahaan disajikan. Standar yang
digunakan baik dengan bagaimana informasi dapat disajikan, dan informasi apa
yang seharusnya disajikan serta bagaimana aset dapat dihargai.
Standar akuntansi
adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang
mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan
atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan
standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar.Di
beberapa negara, standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan
secaratersendiri dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan standar
akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta danpublik.
Hubungan antara standar akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit dan tidak
selalu bergerak dalam satu arah yang sama. Meskipun
standar akuntansi sudah ada di masing-masing negara, namun sering sekali
hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi tidak selalu sejalan
searah seperti di kebanyakan negara. Hukuman atas ketidakpatuhan ketentuan
akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif, secara sukarela perusahaan boleh
melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
penerapan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) di negara Belanda dan Inggris?
2. Bagaimana
perbedaan dan persamaan SAK di negara Belanda dan Inggris dengan SAK yang ada
di Indonesia?
1.3.
Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui bagaimana Sistem AkuntansiKeuangan (SAK) di negara Belanda dan
Inggris, sehingga kita dapat membandingkan SAK antara satu negara dengan negara
yang lainnya.
2. Untuk
mengetahui apa perbedaan dan persamaan SAK di Belanda dan Inggris dengan SAK
yang ada di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Standar
Akuntansi
Standar akuntansi
merupakan suatu aturan yang di dalamnya terdapat sebuah hukum dasar yang
mengatur tentang penyusunan laporan keuangan.Menurut Financial Accounting Standard Board (FASB) mendefinisikan
Standar Akuntansi sebagai berikut:
“Standar Akuntansi
adalah metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan
keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih
mudah”.
Penetapan standar
adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi
merupakan hasil penetapan standar, namun dalam praktiknya berbeda dari yang
ditentukan oleh standar. Ada empat alasan yang menjelaskan hal tersebut, antara
lain:
1.
Di kebanyakan negara
hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan
tidak efektif.
2. Secara sukarela
perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3.
Beberapa negara
memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan
melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara
lebih baik hasilnya.
4.
Di beberapa negara
standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri, dan
bukan untuk laporan konsolidasi.
Standar akuntansi
merupakan masalah penting dalam propesi dan semua pemakai laporan yang memiliki
kepentingan terhadapnya.Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar standar
akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi
ini akan terus menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangan dan tuntutan
masyarakat. Belkaoui (1985) mengemukakan alasan pentingnya standar akuntansi
yang baku sebagai berikut:
1.
Dapat menyajikan
informasi tentang informasi keuangan, prestasi, dan kegiatan perusahaan.
Informasi yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang lazim diharapkan
mempunyai sifat yang jelas, konsisten, terpercaya dan dapat diperbandingkan.
2. Memberi
pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan agar mereka dapat melaksanakan tugas
dengan hati – hati, independen, dan dapat mengabdikan keahliannya dan
kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntansi setelah melalui pemeriksaan
akuntan.
3. Memberikan
database kepada pemerintah tentang berbagai informasi yang dianggap penting
dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan dan
peraturan ekonomi, dan peningkatan efesiensi ekonomi dan tujuan-tujuan makro
lainnya.
4. Dapat
menarik parah ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi. Semakin
banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak kontroversi dan semakin
bergairah untuk berdebat, berpolemik dan melakukan penelitian.
Profesi auditing cenderung dapat mengatur sendiri
di negara-negara yang menganut penyajian wajar (khusus yang dipengaruhi
Inggris) dan auditor lebih dapat melakukan pertimbangan apabila tujuan audit
adalah untuk melakukan atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan.
Sedangkan di negara dengan hukum kode, profesi akuntansi cenderung diatur oleh
negara karena tujuan utama audit adalah memastikan bahwa catatan dan laporan
keuangan perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum.
2.2 Sejarah Perkembangan
Akuntansi
2.2.1 Belanda
Pada
akhir abad XV, sejalan dengan menurunnya pengaruh Romawi, pusat perdagangan
bergeser ke Spanyol, Portugis, dan Belanda. Akibatnya, sistem akuntansi yang
telah dikembangkan Romawi juga ikut berpindah dan digunakan di negara-negara
tersebut. Sejak itu perhitungan rugi laba mulai dibuat secara tahunan yang
kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan neraca secara rutin pada akhir
jangka waktu tertentu. Sistem Belanda
atau tata buku disebut juga sistem Kontinental.
Akuntansi di
Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan
akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik
profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun
akuntansinya berorientasi pada penjayian wajar. Di Belanda, akuntansi dianggap
sebagai cabang dari ekonomi usaha. Akibatnya, banyak pemikiran ekonomi yang
dicurahkan terhadap topik-topik akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran
akuntansi.
Regulasi di
Belanda tetap liberal sampai tahun 1970 ketika undang-undang laporan keuangan
tahunan diberlakukan. Di antara provisi utama undang-undang tahun 1970 tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Laporan keuangan
tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil
keuangan selama satu tahun
2. Laporan keuangn
harus disusun sesuai dengan praktek usaha yang baik
3. Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus
diungkapkan
4. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan
pengaruh material dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan
secukupnya
5. Informasi keungan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan
dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Kualitas laporan
keuangan Belanda sangat seragam. Laporan keuangan wajib harus disusun dalam
bahasa Belanda namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat diterima.
Laporan keuangan harus memuat hal-hal berikut: neraca, laporan laba rugi,
catatan-catatan, laporan direksi, dan informasi lain yang direkomendasikan.
Laporan keuangan
tahunan harus disajikan baik berdasarkan induk perusahaan saja maupun
konsolidasi. Kelompok-kelompok perusahaan untuk tujuan konsolidasi terdiri dari
perusahaan-perusahaan yang membentuk unit ekonomi yang berada di bawah kendali
yang sama.
Meskipun metode penyatuan untuk penggabungan usaha dapat digunakan dalam
kondisi tertentu, metode tersebut sudah jarang digunakan di Belanda.
Goodwill
merupakan perbedaan antara biaya akuisisi dengan nilai wajar aktiva dan
kewajiban yang dibeli. Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat
terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud
seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan.
Karena
perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan
pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakakukan perataan
laba. Pos-pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan langsung
disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal ini antara
lain:
1. Kerugian akibat
bencana yang tidak mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan
2. Kerugian
akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya
3. Konsekuensi akibat
restrukturisasi keuangan
Mekanisme Pengawasan Akuntansi
dan Laporan Keuangan di Negara Belanda
Regulator: :
1. DASB (Dutch Accounting Standards Board)
2. AMF (Authority for the Financial Markets)
3. Enterprise ChamberNivRA (Netherlands Institute of Register Accountants)
Regulasi
: Act on Annual Financial Statements 1970
Laporan Keuangan :
1.
Neraca,
laporan laba rugi, catatan, laporan direktur dan informasi lain yang sudah
ditentukan, laporan arus kas dianjurkan.
2.
Perusahaan kecil
dibebaskan dari persyaratan audit dan dapat menyusun laba rugi singkat dan
neraca. Perusahaan menengah harus diaudit tapi boleh mengeluarkan laporan laba
rugi singkat.
3.
Laporan keuangan dan
akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang berbeda. Perusahaan terdaftar
harus menggunakan IFRS, tapi semua perusahaan diperbolehkan menggunakan IFRS
alih-alih pedoman Belanda.
Akuntansi di
Belanda memiliki beberapa paradox yang menarik. Belanda memiliki ketentuan
akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik
professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan Negara hukum kode, namun
akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan
akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah.
Lebih lanjut
lagi, orientasi kewajaran berkembang tanpa adanya pengaruh dari pasar saham.
Inggris dan Amerika Serikat telah mempengaruhi akuntansi Belanda sama seperti
Negara-negara Eropa continental lainnya, dan tidak seperti Negara continental
lainnya, profesi akuntansi memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap
standard dan aturan akuntansi. Regulasi di Belanda tetap liberal hingga tahun
1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan. Undang-undang
tersebut merupakan bagian dari program besar perubahan dalam bidang hukum
perusahaan dan diperkenalkan sebagian untuk mencerminkan harmonisasi hukum
perusahaan di dalam UE yang akan terjadi.
Di
antara provisi utama Undang-undang tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut :
·
Laporan keuangan
tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil
keuangan selama suatu tahun, dan seluruh pos di dalamnya harus dikelompokkan dan
dijelaskan secara memadai.
·
Laporan keuangan harus
disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik (yaitu prinsip akuntansi dapat diterima
oleh kalangan usaha).
·
Dasar penyajian aktiva
dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan.
·
Laporan keuangan harus
disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan
dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya.
·
Informasi keuangan
komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan
dan catatan kaki yang menyertainya Kualitas pelaporan keuangan Belanda sangat
seragam.
Laporan
keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris,
Prancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal-hal
berikut :
§ Neraca,
Laporan Laba Rugi, Catatan-catatan, Laporan Direksi, dan Informasi lain yang
direkomendasikan Laporan arus kas tidak diwajibkan, tetapi direkomendasikan
oleh sebuah tuntunan dewan dan kebanyakan perusahaan Belanda membuatnya.
§ Catatan
laporan keuangan harus menjelaskan prinsip akuntansi yang digunakan dalam
penilaian dan penetapan hasil dan alasan-alasan dibalik setiap perubahan
akuntansi yang dilakukan. Laporan direksi mengevaluasi posisi keuangan pada
tanggal neraca dan kinerja selama tahun keuangan.
§ Selain
itu juga memberikan informasi mengenai kinerja yang diharapkan selama tahun
keuangan yang baru dan komentar atas setiap peristiwa setelah tanggal neraca
yang signifikan. “Informasi lain yang direkomendasikan” harus mencakup laporan
auditor dan penyisihan laba untuk tahun berjalan. Fleksibilitas Belanda dalam
pengukuran akuntansi dapat dilihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kini
untuk aktiva berwujud sperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena
perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan
pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan perataan
laba.
2.2.2 Inggris
Sistem
pembukuan di Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon. Pada
abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Di Eropa
Barat, tepatnya Inggris telah menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi
industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada
akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat
yang disebut accounting (akuntansi).
Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad
ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga
praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien.
Regulator :
1.
CCAB (Consultative Committee of Accountancy Bodies)
2.
FRC (Financial Reporting Council)
3.
AIDB (Accountancy Investigation dan Discipline Board)
4.
POB (Professional Oversight Board)
Regulasi : Undang-Undang Perusahaan 1981 dan profesi
akuntansi
Laporan keuangan : laporan direktur, akun laba dan rugi serta neraca,
laporan arus kas, laporan keseluruhan laba dan rugi, laporan kebijakan
akuntansi, catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan, dan laporan
auditor. Perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban
laporan keuangan termasuk laporan gabungan, dan diizinkan untuk menyusun akun
singkat dengan informasi minimun yang telah ditentukan sebelumnya.
2.3 Sejarah Perkembangan Standar Akuntansi
Keuangan
2.3.1 Belanda
Belanda merupakan salah satu pendukung pertama atas
standar internasional akuntansi dan pelaporan keuangan. Belanda juga
menjadi tempat bagi beberapa perusahaan multinasional terbesar di dunia,
seperti Philips, Royal Dutch/Shell dan Unilever.
Akuntansi di Belanda
memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi
dan pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik
profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode,
namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan
akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah.
2.3.2 Inggris
Akuntansi di
Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan secara pragmatis
menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Seiring berjalannya waktu, legislasi
perusahaan yang berurutan menambah struktur dan ketentuan lain, tetapi masih
memungkinkan akuntan memiliki fleksibilitas yang cukup dalam penerapan
pertimbangan yang profesional.
2.4 Perkembangan Penyusun Standar
AkuntansiKeuangan
2.4.1 Belanda
Regulasi di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970
ketika undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan. Undang-undang
tersebut merupakan bagian dari program besar perubahan dalam Uni Eropa yang
akan terjadi. Provisi utama undang-undang tahun 1970 tersebut, yaitu :
1.
Laporan keuangan tahunan harus
menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama satu
tahun, dan seluruh pos di dalamnya harus dikelompokkan dan dijelaskan secara
memadai.
2.
Laporan keuangan harus disusun
sesuai dengan praktik usaha yang baik (yaitu prinsip akuntansi dapat diterima
oleh kalangan usaha).
3.
Dasar penyajian aktiva, kewajiban,
dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan.
4.
Laporan keuangan harus disusun
sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam
prinsip akuntansi harus diuangkapkan secukupnya.
5.
Informasi keuangan komparatif untuk
periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan
dan catatan kaki yang menyertainya.
Dewan Pelaporan Tahunan
Dewan Pelaporan Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap
prinsip akuntansi yang dapat diterima (bukan diterima) secara umum. Dewan
tersebut memiliki anggota yang berasal dari tiga kelompok yang berbeda, yaitu :
1.
Penyusun Laporan Keuanagan
(Perusahaan)
2.
Pengguna Laporan Keuangan
(perwakilan serikat buruh dan analis keuangan)
3.
Auditor Laporan keuangan (Institusi
Akuntan Terdaftar Belanda atau NivRA),
Dewan
tersebut merupakan organisasi swasta dan didanai melelui hibah dari kalangan
usaha dan NivRA.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan wajib disusun dalam bahasa Belanda,
namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat
diterima. Laporan keuanganharus terdiri dari :
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Catatan-catatan
4.
Laporan Direksi
5.
Informasi Lain yang direkomendasikan
Laporan arus
kas tidak diwajibkan, tetapi direkomendasikan oleh sebuah tuntunan dewan dan
kebanyakan perusahaan Belanda membuatnya. Catatan laporan keuangan harus
menjelaskan prinsip akuntansi yang digunakan dalam penilaian dan penetapan
hasil dan alasan-alasan di balik setiap perusahaan akuntansi yang dilakukan.
Laporan direksi mengevaluasi posisi keuangan pada tanggal neraca dan kinerja
selama tahun keuangan. Laporan keuangan tahunan harus disajikan baik
berdasarkan induk perusahaan saja maupun
konsolidasi. Perusahaan-perusahaan Belanda pun diperbolehkan untuk
menyusun Laporan keuangan dengan menggunakan IFRS atau GAAP AS selain standar
Akuntansi Belanda.
Pengukuran Akuntansi
1.
Dasar penilaian yang dipakai adalah historical cost, dan intangible assets pun harus dinilai
berdasarkan historical cost.
2.
Depresiasi biasanya berdasarkan
garis lurus dan diterapkan untuk semua asset kecuali bangunan, tanah tidak
harus didepresiasi.
3.
Metode FIFO dan weighted-average adalah metode yang paling banyak dipakai dalam
menentukan cost, meskipun LIFO juga diizinkan.
4.
Goodwill dikapitalisasi
dan diamortisasi selama estimasi manfaat hingga maksimum 20 tahun
5.
Biaya penelitian dan pengembangan di
kapitalisasi hanya jika jumlah tersebut dapat dipulihkan dan cukup pasti.
2.4.2 Inggris
Dua sumber
utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi
akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas diatur
oleh aktiva yang disebut sebagai undang-undang perusahaan. Undang-undang
tersebut berisi aturan penilaian yang luas, dimana akun-akun dapat ditentukan
berdasarkan biaya historis atau biaya kini. Undang-undang tahun 1981 juga
menetapkan lima prinsip dasar akuntansi, yaitu:
1.
Pendapatan dan beban harus
ditandingkan menurut dasar akrual.
2.
Pos aktiva dan kewajiban secara
terpisah dalam setiap kategori aktiva dan kewajiban dinilai secara terpisah.
3.
Prinsip koservatisme (kehati-hatian)
diterapkan, khususnya dalam pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan
kerugian yang diketahui.
4.
Penerapan kebijakan akuntansi yang
konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan.
5.
Prinsip kelangsungan usaha
diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi.
Berikut enam
badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan Komite Konsultasi Badan
Akuntansi yang berdiri pada tahun 1970:
1.
Institut Akuntan Berizin Resmi di
Inggris dan Wales (The Institute of
Chartered Accountants in England and Wales–ICAEW)
2.
Institut Akuntan Berizin Resmi di Irlandia
(The Institute of Chartered Accountants
in Ireland–ICAI)
3.
Institut Akuntan Berizin Resmi di
Skotlandia (The Institute of Chartered
Accountants in Scotland-ICAS)
4.
Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan
Berserikat (The Association of Chartered
Certified Accountants–ACCA)
5.
Institut Akuntan Manajemen Berizin
Resmi (The Chartered Institute of
Management Accountants–CIMA)
6.
Institut Keuangan dan Akuntansi
Publik Berizin Resmi (The Chartered
Institute of Finance and Accountancy–CIPFA)
Penetapan standar di Inggris berkembang dari
rekomendasi atas prinsip akuntansi hingga komite pembentukan Komite Pengarah
Standar akuntansi (Accounting Standards
Steering Committee) pada tahun 1970, yang kemudian dinamakan sebagai Komite
Standar Akuntansi (Accounting Standards
Committee—ASC). ASC mengeluarkan Pernyataan Praktik Akuntansi Standar (Statements on Standards Accounting Practice–SSAP).
SSAP dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan akuntansi tersebut di atas,
dimana salah satunya secara efektif dapat melakukan veto terhadap standar yang
ada.
Pelaporan
Keuangan
Pelaporan
keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan
umumnya mencakup:
1.
Laporan Direksi
2. Laporan Laba
dan Rugi dan Neraca
3. Laporan Arus
Kas
4. Laporan
Total Keuntungan dan Kerugian yang Diakui
5. Laporan
Kebijakan Akuntansi
6. Catatan atas
Referensi dalam Laporan Keuangan
7. Laporan
Auditor
Pengukuran
Akuntansi
Inggris
memperbolehkan baik metode akusisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk
penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu
ketat sehingga hampir tidak pernah digunakan. Pada tahun 2003, Departemen
Perdagangan dan Perindustrian mengumumkan bahwa mulai bulan Januari 2005,
Seluruh perusahaan Inggris diperbolehkan untuk menggunakan IFRS, selain GAAP.
Laporan direktur menyebutkan aktivitas pokok bisnis,
tinjauan operasi dan perkembangan yang akan terjadi, kejadian penting pasca
penyusunan neraca, dividen yang dianjurkan, nama-nama direktur pemegang
sahamnya, dan kontribusi politik serta sumbangan amal. Perusahaan-perusahaan
yang terdaftar harus menyertakan laporan mengenai penguasaan bersama dengan
pengungkapan mengenai gaji direktur, komite audit dan kendali internal, dan
sebuah pernyataan bahwa perusahaan berjalan dengan baik.
Laporan
keuangan harus memberikan pandangan yang adil dan benar mengenai keadaan dan
keuntungan perusahaan. Untuk mencapai hal ini, informasi tambahan mungkin
diperlukan, dan dalam keadaan tertentu persyaratannya bisa dikesampingkan. Yang
terakhir dikenal juga dengan “Pengesampingan yang adil dan benar”. Laporan
keuangan grup hanya diwajibkan untuk neraca perusahaan induk. Kendali
“perusahaan” cabang terjadi ketika perusahaan induk. Keistimewaan lain laporan
keuangan inggris adalah bahwa perusahaan- perusahaan kecil dan menengah
dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan. Companies Act yang
menentukan kriteria ukuran perusahaan.
Perhitungan Akuntansi
Inggris memperbolehkan adanya metode akusisi dan
penggabungan akuntansi untuk kombinasi bisnis. Namun syarat-syarat penggunaan
metode penggabungan sangat terbatas sehingga hampir tidak pernah digunakan. Di
bawah metode akusisi, goodwill dihitung sebagai selisih antara harga pasar
dari uang yang dibayarkan dan harga pasar dari asset bersih yang diakusisi.
Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan
gabungan keduanya. Jadi, revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi
dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk
asset-aset yang mendasarinya. Pinjaman yang menggantikan risiko dan penghargaan
kepemilikan kepada penyewa dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan
sebagai utang. Biaya provisi pensiun dan kepetingan pengunduran diri lainnya
harus dihitung secara sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai
ditunjukkan.
2.5 Pilar Standar Akuntansi
2.5.1 Belanda
Ikatan Akuntan Terdaftar Belanda
(NIVRA), kerangka hukum untuk pelaporan keuangan di Belanda sebagian besar
didasarkan pada Belanda Perdata, Kantor Akuntan Act, Akuntansi Perusahaan
(Pengawasan) Undang-Undang, Kode Perilaku Akuntan, dan Kode Belanda Independensi.
PSAK mengacu pada Belanda Perdata dan Pedoman Akuntansi yang telah dikeluarkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Belanda (DASB). The DASB adalah sebuah organisasi swasta, non-pemerintah yang
menetapkan standar akuntansi nasional dan pedoman isu-isu akuntansi. Setiap
tahun pada bulan Desember, isu DASB dua set pedoman - satu untuk perusahaan
besar dan menengah dan satu untuk entitas kecil.
2.5.2 Inggris
Dua sumber
utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi
akuntansi.Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara
luas diatur oleh aktiva yang disebut sebagai undang-undang perusahaan.
2.7 Perkembangan Standar
Akuntansi Keuangan Menuju Standar Akuntansi Internasional
Laporan Keuangan Gabungan diperlukan apabila salah satu perusahaan yang
bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan sebaliknya laporan
keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak memiliki
kontrol terhadap perusahaan lain. Artinya, jika tidak memiliki hak kendali
(control) yang lebih, maka mereka
adalah badan usaha (entity) mandiri,
artinya mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri
dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya. Jadi,
tidak ada maksud untuk membuat sebuah laporan keuangan konsolidasi.
IFRS dalam Negara Uni Eropa laporan keuanganya cenderung menghadap ke
arah kewajaran penyajian, setidaknya bagi laporan keuangan gabungan.
Kecenderungan ini sangat benar dalam Uni Eropa. Pada tahun 2002, Uni Eropa
menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa
yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan
keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota
dibebaskan untuk memperluas persyaratanya bagi semua perusahaan, bukan hanya
perusahaan yang terdaftar, termasuk laporan keuangan pribadi. Penggabungan
laporan keuangan bias diharapkan dimana IFRS diperlukan, tapi perbedaanya ada
ketika tidak ada penggabungan. Banyak perusahaan memilih untuk mengikuti
persyaratan setempat di perusahaan-perusahaan dimana IFRS digunakan. Sebagai
contoh, perusahaan tersebut bisa saja menganggap IFRS tidak sesuai atau
terlalu rumit untuk kebutuhan mereka.
Alasan perlunya standar akuntansi internasional:
o Peningkatan daya banding laporan
keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas dipasar modal internasional
o Menghilangkan hambatan arus modal
internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
o Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi
perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
o Meningkatkan kualitas pelaporan
keuangan menuju “best practise”.
BAB
III
KESIMPULAN
Standar akuntansi di
suatu Negara tidak lepas dari
pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara. Salah
satu harmonisasi standar akuntansi, yaitu dengan membuat perbedaan-perbedaan
antar standar akuntansi di berbagai negara menjadi semakin kecil, sehingga
standar akuntansi antarnegara tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Standar Akuntansi
Keuangan yang lengkap dan komprehensif merupakan keinginan semua pihak yang
berkepentingan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, standar akuntansi
keuangan ini dari waktu ke waktu akan terus dilengkapi dan disempurnakan sesuai
dengan tuntutan dan perkembangan praktik binis serta profesi akuntansi.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar