Langsung ke konten utama

PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN

MAKALAH
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
LAPORAN KEUANGAN



BAB I
PENDAHULUAN
Memasuki abad 21 ini, kondisi suatu negara semakin ditentukan oleh kekuatan persaingan global. Dalam dunia seperti ini, keputusan-keputusan operasi, investasi dan pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional sangat penting untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional. Dengan kata lain, saat ini akuntansi telah berkembang dalam tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global.
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.
Kesejahteraan masayarakat bisa dipengaruhi oleh pembayaran pajak secara arbiter (sewenang-wenang) antar negara, ataupun serentetan manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional, sehingga “Pemegang saham non – keuangan, seperti serikat pekerja, pemerintah, dan masyarakat umum memerlukan transparansi (pengungkapan) Koorporasi, baik keuangan maupun non-keuangan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI PENGUNGKAPAN
Kata Disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan. Apabila dikaitkan dengan data, Disclosure berarti memberikan data yang bermanfaat kepada pihak yang memerlukan. Jadi data tersebut harus benar-benar bermanfaat, karena apabila tidak bermanfaat, maka tujuan dari pengungkapan (Disclosure) tersebut tidak akan tercapai.
Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan, Disclosure mengandung arti bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktifitas suatu unit usaha. Dengan demikian informasi yang diungkapkan harus jelas, lengkap dan dapat menggambarkan secara tepat mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha tersebut. 
Pengungkapan dalam hal ini berhubungan dengan laporan keuangan bagi pengguna dari pihak luar. Kepentingan relatif pada pasar ekuitas dalam perekonomian nasional yang tumbuh dari investor agar menjadi lebih aktif dalam pasar ini. Sebagai hasilnya, pengungkapan publik, proteksi investor, nilai pemegang saham, dan pasar modal yang terbentuk dari pengelolaan perusahaan menjadi sangat penting. Walaupun praktik pengungkapan sangat beragam dari negara yang satu dengan negara lainnya, namun mereka satu. Akan tetapi, perbedaan yang penting di antara negara akan berlanjut dengan memengaruhi banyak perusahaan, khususnya bagi semua perusahaan yang tidak aktif dalam hal produk atau pasar modal internasional.
Maraknya proteksi lebih terhadap investor dan mempertinggi pengungkapan akan terus berjalan seperti halnya bursa saham menghadapi persaingan dari satu sama lain dari sistem perdagangan yang kurang teratur.

B.     PERKEMBANGAN PENGUNGKAPAN

Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.
Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.

·         Pengungkapan Sukarela

Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki inisiatif untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.
Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan cara yang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
Telah diakui oleh banyak pihak bahwa laporan keuangan bisa menjadi mekanisme yang tidak baik untuk berkomunikasi dengan investor dari luar ketika insentif manajer tidak sebanding dengan bunga dari semua pemegang saham. Dalam sebuah karya ilmiah, komunikasi manajer dengan investor luar tidak sempurna jika:
1.      Manajer memiliki informasi kuat tentang perusahaan mereka
2.      Insentif manajer tidak sesuai dengan bunga dari semua pemegang saham
3.      Perturan akuntansi dan audit tidak sempurna
Dengan menggunakan mekanisme (seperti kompensasi yang menghubungkan bonus manajer dengan nilai saham jangka panjang) bisa mengurangi konflik yang ada. Manajer perusahaan sering memiliki insentif yang besar untuk menunda pengungkapan berita buruk, “mengatur” laporan keuangan mereka untuk memastikan kesan perusahaan yang lebih positif, dan menekankan keadaan dan prospek keuangan perusahaan.

·         Ketentuan Pengungkapan  Wajib
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.

C.    TUJUAN PENGUNGKAPAN AKUNTANSI DALAM PASAR EKUITAS

            Dalam ekonomi yang kompetitif, pengungkapan koorperasi merupakan sarana untuk menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada para penyedia modal (investor) dan untuk mempermudah alokasi sumberdaya untuk pemanfaatan yang paling produktif.
Suatu koorperasi perlu menarik modal dalam jumlah yang sangat besar untuk pembiayaan aktivitas produksi dan distribusi yang ekstensif. Oleh karena itu pembiyaan internal ini sangat bergantung pada modal eksternal yang diinvestasikan oleh para investor pada sebuah koorperasi, Sebagai timbal balik, seorang investor memerlukan pengungkapan (tansparansi koorperasi) dimana para investor tersebut dapat menilai kualitas saham yang mereka tanamkan.
Kaitan konseptual antara pengungkapan yang meningkat dan biaya modal perusahaan dari teori perilaku investasi dalam kondisi ketidakpastian, yaitu:
1. Dalam dunia ketidakpastian, para investor memandang pengembalian dari investasi sekuritas sebagai uang yang diterima sebagai konsekuensi kepemilikan.
2.   Karena adanya ketidakpastian pengembalian ini dipandang dalam pengertian probabilistic
3.   Para investor menggunakan sejumlah ukuran berbeda untuk mengukur hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas.
4.  Para investor menyukai tingkat pengembalian yang tinggi untuk tingkat resiko tertentu atau sebaliknya.
5.   Nilai sebuah sekuritas berhubungan positif dengan aliran hasil yang diharapkan dan berhubungan terbalik dengan resiko yang berkaitan dengan pengembalian tersebt.
6. Jadi, pengungkapan perusahaan akan meningkatkan distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan oleh investor dengan mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan pengembalian tersebut. Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja perusahaan) di mata para investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan yang lebih besar pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya modal.

D.    PENGARUH NON-KEUANGAN

Yang terjadi saat ini terdapat kecenderungan yang semakin meningkat dimana koorperasi bertanggung jawab terhadap public atas kebijakan-kebijakan dan tindakan-tindakannya. Hal ini disebabkan negara-negara kecil cenderung melihat perusahaan multinasional sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan negara, dimana perusahaan multinasional mampu menciptakan standar umum suatu negara dengan aktivitas-aktivitas bisnis multinasional, seperti strategi investasi langsung yang mempengaruhi nilai tukar valuta di luar negeri.
Selain itu kesejahteraan masayarakat bisa dipengaruhi oleh pembayaran pajak secara arbiter (sewenang-wenang) antar negara, ataupun manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional, sehingga “Pemegang saham non – keuangan, seperti serikat pekerja, pemerintah, dan masyarakat umum memerlukan transparansi (pengungkapan) Koorporasi, baik keuangan maupun non-keuangan.

Upaya PBB untuk menggerakkan ketaatan aktivitas investasi langsung luar negeri, sebagai berikut:
1.  Nilai batas investasi langsung adalah dimana investor asing tunggal mengendalikan lebih dari 10% saham biasa atau hak suara yang efektif dalam manajemen.
2.  Komposisi laba investasi langsung adalah deviden, laba ditahan, dan hutang bunga.
3.  Eliminasi capital gains/ losess adalah dimana laba tidak boleh mengandung capital gain maupun losess yang sudah/ belum realisasi.
4.  Penagihan piutang dagang antar perusahaan harus memasukkan transaksi dalam saham, ataupun hutang jangka panjang maupun pendek.
5.   Prosedur konversi dimana bunga, deviden, laba yang didistribusikan dan ditahan dalam valas harus dikonversikan dalam kurs spot pada tanggal penerimaan.
6. Pengukuran investasi langsung harus diukur menggunakan nilai buku dari modal saham dan cadangan.
7. Estimasi ulang saham investasi langsung dimana kepemilikan saham harus diestimasi ulang memakai replacement cost bukan nilai buku.

E.     TANGGAPAN KOORPERASI

Sejumlah perusahaan memandang permintaan diperluasnya transparansi pelaporan sebagai sesuatu yang positif, namun terdapat beberapa perusahaan yang menentang transparansi tersebut dengan alasan:
1.     Bersifat diskriminatif, membedakan perusahaan multinasional dengan perusahaan domestik murni
2.    Prematur, karena tidak ada kebutuhan yang nyata bagi pengungkapan yang disarankan.
3.    Membutuhkan biaya.

Namun, peningkatan permintaan transparansi informasi koorperasi tidak dapat diabaikan begitu saja dari berbagai pihak yang berkepentingan. Terutama para investor yang menanamkan modal.
Sejumlah koorperasi sering mengalami keterlambatan dalam pegungkapan yang disebabkan desakan peraturan mengenai standar pengungkapan yang diterbitkan oleh organisasi seperti: UNCTC, OECD, EC, IASC, ICFTU, dan IOSCO. Oleh karena itu, koorperasi modern harus mengantisipasi peningkatan permintaan bagi transparansi koorperasi dengan tujuan memikat para investor untuk menanamkan modalnya dalam koorperasi.

F.     PERATURAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PENGUNGKAPAN

Sebagai landasan perlindungan investor, SEC AS, Menkeu Jepang dan COSOB Italia, bersama dengan badan pembuat peraturan pemerintah membebankan kewajiban pengungkapan kepada perusahaan domestic maupun asing yang mengupayakan meraih akses ke dalam pasar bursa, dengan tujuan menjamin para investor agar memperoleh pengungkapan minimum yang memungkinkan untuk menilai kinerja masa lalu ataupun prospek perusahaan.
SEC secara umum mawajibkan pendaftar asing untuk melengkapi informasi keuangan yang pada hakikatnya sama dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan domestik. Tetapi, laporan keuangan pendaftar tidak harus disiapkan menurut GAAP Amerika Serikat jika disajikan sesuai dengan prinsip lembaga akuntansi secara menyeluruh dan dilengkapi dengan  rekonsiliasi kuantitatif dengan pendapatan bersih GAAP Amerika Serikat, ekuitas pemegang saham, dan pendapatan per saham jika secara material berbeda.
Syarat laporan SEC secara umum konsisten dengan sasaran proteksi investor dan kualitas pasar. Akan tetapi, kebutuhan laporan yang kuat mungkin meraih tujuan proteksi investor pada kesempatan mengurangi biaya investasi modal atau mengesankan biaya transaski tinggi dalam berinvestasi. Beberapa pengamat menyatakan bahwa syarat laporan keuangan SEC  bagi perusahaan asing menghalangi mereka dari pembuatan sekuritas yang ada di Amerika. Akibatnya, investor Amerika Serikat lebih suka berdagang di pasar seperti pasar Over The Counter (OTC) AS atau pasar luar negeri dimana likuiditas relatif rendah, biaya transaksi relatif tinggi, dan proteksi investor kurang penting dari pada pertukaran nasional di AS.
SEC mampu memberikan investor AS kesempatan investasi modal yang lebih banyak dalam aturan pasar AS dengan mengurangi persyaratan laporan keuangan. Akibatnya, hal ini akan lebih menyeimbangkan sasaran SEC terhadap proteksi investor dan kualitas pasar. Persyaratan registrasi SEC sebenarnya bisa menyesatkan investor AS dengan memberikan penampilan perbandingan yang salah untuk laporan keuangan yang mungkin mengharuskan penafsiran yang berbeda daripada laporan AS.

a)        Kewajiban-Kewajiban SEC
Perdagangan sekuritas pada bursa terkelola diatur oleh Securities and Exchange Commissions (SEC). Perusahaan non-AS terkena peraturan dan pengungkapan SEC bila terjadi kondisi:
–        Perusahaan menerbitkan sekuritas untuk penjualan perdana kepada public AS
–        Perusahaan ingin memperdagangkan sekuritas yang masih beredar pada suatu bursa terkelola di AS
–        Saham perusahaan diperdagangkan diluar pasar terkelola AS tetapi perusahaan memiliki asset lebih dari $ 1 juta, lebih dari 500 pemegang saham di seluruh dunia, dan dari jumlah tersebut 300 atau lebih berdiam di AS.

b)       Pengecualian utama bagi koorperasi asing berhubungan dengan hal sebagai berikut:
–   Laporan keuangan koorperasi non-AS harus memiliki kandungan informasi yang sama dengan laporan keuangan koorperasi domestik kecuali mengandung rekonsiliasi terhadap berbagai variasi yang signifikan dari GAAP AS dan Regulation S-X.
–   Kecuali kalau rekonsiliasi penuh dengan GAAP AS diwajibkan, hanya informasi pendapatan per lini bisnis atau segmen geografis perlu diungkapkan.
–    Pemberian gaji kepada direktur perusahaan non-AS tidak perlu diungkapkan.
–    Pengungkapan transaksi material perusahaan diperlukan hanya jika diwajibkan oleh hukum negara asal atau telah diinformasikan sebelumnya.
–    Pengungkapan yang diwajibkan oleh GAAP AS tetapi tidak diwajibkan oleh GAAP Luar negeri tidak perlu diberikan, kecuali informasi tersebut signifikan.
Perusahaan non-AS yang telah terdaftar dalam bursa nasional harus menyampaikan laporan periodik pada SEC dalam 6 bulan dari tahun fiskalnya. Bagi koorperasi yang memiliki asset lebih dari $ 5 juta dan lebih dari 500 pemegang saham di seluruh dunia dengan pengecualian kurang dari 300 orang yang berdiam di AS, maka material laporan diwajibkan untuk:
–        disebarluaskan pada public negara asalnya
–        disampaikan pada bursa tempat dimana sekuritasnya diperdagangkan
–        didistribusikan kepada pemegang sahamnya

G.      PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:

1.      Pengungkapan informasi progresif
Pengungkapan informasi progresif adalah pertimbangan tinggi yang relevan di dalam
kesetaraan pasar dunia. Beberapa contoh nya antara lain:
·         EU’s Forth Directive menyatakan bahwa laporan tahunan seharusnya menyertakan sebuah indikasi pengembangan perusahaan di masa depan.
·         Regulasi S-K SEC mewajibkan perusahaan – perusahaan untuk memperlihatkan informasi terkini yang secara material akan berimbas pada likuiditas di masa depan, sumber modal, dan hasil usaha.
·         Toko Stock Exchange “meminta” manajemen perusahaan yang terdaftar untuk menyediakan perkiraan penjualan, pendapatan, dan dividen pada saat mengeluarkan berita tahunan dan semesternya.
Informasi yang melihat masa depan yang mencakup:
a.   Ramalan pendapatan,laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keunagan lainnya.
b.   Informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiscal, dan proyeksi jumlah.
c.    Laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.
2.    Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.

3.    Laporan arus kas dan arus dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas. Adopsi ketentuan laporan arus kas baru-baru ini di Negara-negara seperti jepang dan cina mencerminkan semakin pentingnya perhatian oleh para analis dan para pengguna laporan keuangan terhadap informasi arus kas.

4.    Pengungkapan tanggung jawab sosial
Laporan pertanggungjawaban sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi tentang pengaruh perusahaan terhadap kemakmuran pegawai, komunitas sosial dan lingkungan. Hal ini mencerminkan sebuah perusahaan bergantung pada pemegang saham dalam laporan tahunan kinerja terhadap lingkungan dan sosial mereka, seperti halnya laporan keuangan yang diberikan kepada pemegang saham. Laporan pertanggungjawaban sosial adalah sebuah cara untuk menunjukan sebagai perusahaan penduduk. “Ketahanan” melaporkan bahwa kesatuan ekonomi, sosial dan kinerja lingkungan ditunjukan sebagai “tiga dasar pelaporan” (profit, masyarakat, lingkungan). Terlebih lagi, untuk menghindari kritik bahwa laporan adalah “greenwashing” (contohnya, hubungan dengan masyarakat secara alamiah), informasi tersebut terus menerus dibuktikan oleh pihak ketiga yang independen.
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.

5.    Pengungkapan khusus
Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non-domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan. Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan non-domestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
a. “Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang non-domestic
b. Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
c.    Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang diterima secara lebih luas daripada standar domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar domestik maupun kelompok kedua prinsip akuntansi.

H.      PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis. Amerika serikat, Inggris, dan Australia merupakan contoh dari sejumlah Negara yang mengharuskan perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya untuk membuat pengungkapan tata kelola perusahaan secara khusus dalam laporan tahunannya.
George S. Dallas memberikan sebuah rancangan kerja untuk memahami dan menilai pengelolaan perusahaan di sebuah negara. Empat komponen dari rancangan kerjanya adalah:
a.       Infrastruktur pasar
Mencakup pola kepemilikan. keleluasaan di mana perusahaan terdaftar di masyarakat, hak kepemilikan, dan pasar untuk pengendalian perusahaan (pengambilalihan). Struktur direksi, tradisi direksi independen, serta pimpinan serta CEO berperan terpisah dalam hal yang terkait.
b.      Lingkungan hukum
Meliputi sistem hukum dan hak pemegang saham dengan jelas diterangkan dengan konsisten dan efektif. Perusahaan dan Undang – Undang sekuritas adalah bagian dari lingkungan hukum. Undang – undang tersebut mencakup bagaimana perusahaan dibentuk dan diatur, dan hak serta tanggung jawab manajer, direktur, dan pemegang saham.
c.       Lingkungan Peraturan
Lingkungan peraturan bertanggung jawab atas pengaturan pasar supaya sesuai dengan hukum yang ada. Mereka memastikan aturan dan efisiensi pasar serta memperkuat ketentuan pengungkapan public.
d.      Infrastruktur Informasi
Hal ini mencakup dengan struktur profesi auditing dan standar professional  untuk praktik audit dan kemandirian. Waktu pengungkapan harus dapat diandalkan, informasi yang tersedia untuk publik harus dapat membuat pemegang saham mampu menilai keefektifan pengelolaan perusahaan dan performa keuangannya.

I.         PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN BISNIS MELALUI INTERNET
World Wide Web semakin banyak digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati manfaatnya.
Pengelompokan XBRL telah dikembangkan untuk GAAP Amerika Serikat dan Jerman serta IFRS. Pengelompokan GAAP nasional lainnya juga sedang dikembangkan.

J. PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA PASAR BERKEMBANG
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.

K.     IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN PARA MANAJER
Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.




BAB III
KESIMPULAN
Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai informasi, suatu perusahaan selalu mengeluarkan laporan yang berisi tentang kondisi yang terjadi selama periode tertentu. Pelaporan tersebut dapat berbentuk laporan mengenai kondisi keuangan maupun kondisi di sekitar lingkungan perusahaan tersebut. Pengungkapan kondisi perusahaan harus dipastikan dapat memperlihatkan realitas yang sebenarnya mengenai apa yang terjadi.
Dalam hal kerangka untuk pengungkapan kondisi suatu perusahaan, harus dipastikan bahwa laporan tersebut memenuhi beberapa kriteria berikut ini (Choi dan Meek, 2010 : 211):
A.    Pengungkapan harus mencakup:
1.      Laporan keuangan perusahaan
2.      Sasaran perusahaan
3.      Kepemilikan saham mayoritas dan hak voting
4.      Kebijakan pembayaran gaji bagi anggota direksi dan eksekutif utama
5.      Transaksi dengan pihak terkait
6.      Faktor resiko terduga
7.      Isu –isu yang menyangkut pegawai dan pemegang saham lainnya
8.  Struktur dan kebijakan pemerintah khususnya isi dari hukum kebijakan perusahaan dan proses dimana hal ini diterapkan.
B.     Informasi harus disiapkan dan diungkap sesuai dengan standar akuntansi, keuangan dan pengungkapan non-finansial.

              DAFTAR PUSTAKA

                     http://www.investopedia.com/terms/d/disclosure.asp

Frederick D.S Choi, Gerhard G. Mueller, 1992, International Accounting, 2nd edition, Prentice hall Inc.
Harry I. Wolk, Jere R. Francis, Tearney, 1992, Accounting theory, 3rd edition, south western publishing co.


Komentar

  1. assalamualaikum wr,wb
    Ki nawe… saya IBU NISA,tki di malaysia
    mengucapkan banyak2 terima
    kasih kepada ki.Nawe
    atas dana ghaib yang
    kemarin aki berikan alhamdulillah ternyata itu benar2 ada
    dan berkat bantuan
    ki nawe saya bisa
    melunasi semua hutan2
    orang tua saya yang ada di
    BANK BRI dan bukan hanya
    itu AKi NAWE alhamdulillah
    sekarang saya sudah bisa
    bermodal sedikit untuk
    mencukupi kebutuhan
    keluarga saya sehari2. itu
    semua berkat bantuan KI NAWE sekali lagi
    makasih banyak yah KI NAWE…
    yang ingin merubah nasib
    seperti saya hubungi KI NAWE di nomor
    0852-1837-9259dijamin
    100% ada atau silahkan
    buktikan sendiri PESUGIHAN TAMPA TUMBAL

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL “PENJUALAN GREEN TEA LATTE ” DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN     DISUSUN OLEH: Nama                     : Annisa Rizki Nursyamsi NPM                    : 21213160 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA KARAWACI 2016 PROPOSAL TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN ATA 20 15 /201 6 NAMA UNIVERSITAS         : UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS                            : EKONOMI JURUSAN                               : AKUNTASI JUDUL PROYEK...

PERUBAHAN HARGA (INFLASI) | PRICE CHANGE (INFLATION)

Disusun Oleh: Annisa Rizki Nursyamsi (21213160)  KELAS: 4EB29 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI  Mata Kuliah: Akuntansi Internasional  Dosen: Budiasih, SE, MM  Universitas Gunadarma BAB I LATAR BELAKANG Inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam menganalisis perekonomian sebuah negara selain pertumbuhan ekonomi dan pengangguran. Inflasi juga sebuah dilema yang menghantui perekonomian setiap Negara karena kebijakan yang diambil untuk mengatasi inflasi akan berdampak pada tingkat pengangguran seperti yang dijelaskan oleh teori trade-off antara inflasi dan pengangguran. Perkembangan tingkat inflasi yang semakin meningkat akan memberikan hambatan pada pertumbuhan ekonomi secara agregat, diantaranya keseimbangan eksternal, daya saing, tingkat bunga bahkan distribusi pendapatan. Kegagalan atau terjadinya shock (guncangan) dalam negeri akan menimbulkan fluktuasi harga di pasar domestik yang berakhir dengan peningkatan inflasi pada ...